Dasar ANALISIS TEKNIKAL, Investor Pemula Wajib Tahu!

Candle Chart untuk Analisis Teknikal

Literasi finansial yang meningkat menghasilkan investor baru dan para trader pemula. Instrumen investasi atau trading yang digunakan pun beragam, mulai dari saham, valas (forex), komoditi maupun cryptocurrency. Investor dan trader dapat menggunakan analisis fundamental maupun analisis teknikal untuk memilih instrumen finansial. Artikel ini akan sedikit menjelaskan tentang analisis teknikal, mulai dari awal mula sampai jenis-jenis indikatornya.

ANALISIS TEKNIKAL VS ANALISIS FUNDAMENTAL

Terdapat dua jenis analisis yang digunakan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental merupakan analisis yang berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan atau aset, seperti jumlah pendapatan, total hutang, kondisi ekonomi serta kompetitor. Sedangkan analisis teknikal meyakini bahwa harga pasar ditentukan oleh tren yang sedang terbentuk, baik berdasarkan psikologi maupun kondisi pasar. Singkatnya, analisis teknikal digunakan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat dan analisis fundamental digunakan untuk jangka panjang.

DEFINISI ANALISIS TEKNIKAL

Analisis teknikal merupakan ilmu yang mempelajari tentang pergerakan market termasuk volume dan harga, yang didukung oleh psikologi pasar dan kondisi uang. Analisis teknikal pertama kali dikenalkan oleh Charles Dow pada awal tahun 1800. Bersama dengan William P. Hamilton, Robert Rhea, Edson Gould, dan John Magee, Charles Dow akhirnya membuat teori yang disebut Dow’s Theory. Teori tersebut memiliki dua poin utama yaitu:

  1. Pasar yang efisien dengan nilai/harga pasti dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, tetapi
  2. Dalam pasar terdapat pergerakan harga yang memiliki pola dan dapat diidentifikasi serta dapat terjadi berulang-ulang.

Seiring dengan perkembangan zaman, para peneliti analis teknikal kemudian membuat turunan dari Dow’s Theory yang terdiri dari tiga poin, yaitu:

  1. Market Discount Everything: Semua hal yang berkaitan dengan pasar seperti laporan keuangan, hasil penjualan, kinerja perusahaan, suku bunga sudah terhitung semua di dalam nilai pasar. Yang perlu dilengkapi adalah analisis pergerakan harga, di mana analisis teknikal melihat produk berdasarkan supply dan demand untuk suatu instrumen (saham, forex, komoditi)
  2. Price Move in Trends: harga pasar akan bergerak mengikuti trend sebelumnya lalu tidak menentu.
  3. History tends to repeat itself: teknikal analis percaya bahwa pergerakan harga akan berulang secara alami karena pengaruh psikologi pasar. Dalam hal ini, teknikal analisis menggunakan pola chart untuk menentukan psikologi market dan pergerakan harga pasar selanjutnya.

ISTILAH DALAM ANALISIS TEKNIKAL

Agar lebih mudah mempelajari analisis teknikal, inilah beberapa istilah yang sering disebutkan saat ingin mempelajari analisis teknikal yaitu:

  1. Chart : tampilan grafik yang merepresentasikan harga dari market, bentuknya bisa garis atau candle stick
  2. Trend : kecenderungan pergerakan harga saham dalam rentang waktu tertentu. Bisa bearish (tren turun), bullish (tren naik), dan sideways (tren menyamping)
  3. Support dan resistance : support merupakan batas terendah dari saham, resistance merupakan batas tertinggi dari saham. Apabila tren melewati batas tersebut, berpotensi akan membentuk tren ke arah tersebut.
  4. Indikator : tools yang membantu kita untuk menentukan momentum masuk atau keluar

PENYUSUN ANALISIS TEKNIKAL

Tujuan penggunaan analisis teknikal yaitu untuk memprediksi pola pasar yang akan datang berdasarkan tren terdahulu. Analisis teknikal terdiri dua komponen yang saling berkaitan, yaitu pola chart dan indikator teknikal

ANALISIS POLA CHART

Pola chart merupakan bentuk subjektif dari hasil pengamatan pergerakan pasar dengan mengidentifikasi area support dan resistance pada suatu chart. Pola chart digunakan untuk menganalisis pergerakan harga pasar terdahulu untuk kondisi yang akan datang. Ada tiga pola chart yang harus diketahui, yaitu pola berlanjut (continuation pattern), pola berubah (reversal pattern) dan pola bilateral (bilateral pattern).

INDIKATOR TEKNIKAL

Indikator teknikal merupakan tools yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga pasar berdasarkan harga, volume, dan tren pasar dan diolah dengan hitungan matematika. Penggunaan indikator teknikal tiap individu berbeda, tergantung kebutuhan dan karakteristik profile investor atau trader. Contoh indikator teknikal antara lain adalah Moving Average Convergence Divergence (MACD), Stochastic Oscillator, Relative Strenght Index, Bollinger Bands, Accumulative/Distribution, dan lain-lain.

KEKURANGAN ANALISIS TEKNIKAL

Kelebihan dari analisis teknikal adalah dapat menghadirkan keuntungan dalam jangka waktu yang singkat, maka dari itu analisis teknikal lazim digunakan pada cryptocurrency, valuasi asing (forex) dan komoditi. Namun, analisis teknikal memiliki kekurangan yaitu prediksi yang diperkirakan bisa meleset. Hal ini disebabkan karena banyaknya indikator dan pola yang terdapat pada chart yang membuat prediksi harga menjadi sangat kompleks. Analisis teknikal tidak berlaku untuk semua orang, maka dari itu disarankan untuk memiliki strategi dan analisis teknikal sendiri agar sesuai dengan perhitungan dan pengalaman yang sudah didapatkan.

Itulah penjelasan singkat mengenai analisis teknikal. Meskipun perhitungan tidak bisa 100% akurat, setidaknya terdapat beberapa pertimbangan saat ingin berinvestasi atau trading. Perlu diketahui pula bahwa dalam trading “practice makes perfect”, maka dari itu tetap fokus dan jangan menyerah.