Beda INDEKS SAHAM VS REKSADANA, Kenali Resiko dan Potensinya

indeks saham sebagai acuan reksa dana
indeks saham sebagai acuan reksa dana
Sumber : unsplash.com/s/photos/index-fund

Saham dan reksadana menjadi instrumen finansial yang sangat populer di masyarakat. Selain digunakan sebagai alat investasi, beberapa orang menjadikan saham dan reksadana sebagai bisnis dengan diperjualbelikan. Agar dapat memaksimalkan potensi keuntungan yang didapat, ada beberapa indikator yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan transaksi. Salah satunya adalah dengan melihat pergerakan nilai indeks pasar saham. Tapi apakah sebenarnya indeks pasar saham itu? Lalu apa hubungan antara indeks saham dengan reksadana?

Artikel ini akan membahas mengenai indeks saham, faktor yang mempengaruhi serta adanya kemungkinan untuk melakukan trading pada indeks indeks saham.

Indeks Pasar Saham

Indeks pasar saham merupakan sebuah metode perhitungan matematika dengan menjumlahkan nilai dari gabungan perusahaan lalu dirata-rata dari jumlah perusahaan.  Pembuatan indeks dilakukan oleh perusahaan, contohnya indeks S&P 500 dan indeks NIKKEI. S&P 500 merupakan indeks yang dibuat oleh perusahaan bernama Standard & Poor’s sedangkan indeks NIKKEI 225 merupakan indeks yang dibuat oleh Nikkei Inc. Pembuatan indeks pasar saham memiliki tujuan untuk dapat mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan perekonomian, seperti suku bunga, inflasi dan lain-lain. Hal ini karena indeks umumnya berjalan searah dengan kondisi perekonomian suatu negara.

Indeks Saham Acuan

Umumnya, pernyataan tentang “pasar sedang menguat” biasanya mengarah pada pergerakan nilai indeks acuan. Hal ini disebabkan karena indeks tersebut merepresentasikan kegiatan perekonomian pada pasar. Hal tersebut dipengaruhi oleh pergerakan harga saham-saham yang terdapat di dalamnya. Jika performa perusahaan di pasar baik maka nilai dari indeks akan naik, begitupun sebaliknya. Salah satu indeks acuan yaitu IHSG sebagai indeks pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks S&P pada bursa efek Amerika, NIKKEI pada bursa efek Jepang, dan lain-lain

INDEKS SAHAM DI DUNIA

Saat ini, terdapat beberapa indeks yang populer dan menjadi acuan utama dalam berinvestasi atau trading pada pasar saham di dunia, yaitu:.

  1. S&P 500

S&P 500 merupakan indeks yang berisikan 500 perusahaan besar dan banyak berpengaruh di dunia.

  1. Dow Jones Industrial Average (DJIA)

Dow Jones merupakan indeks yang terdiri dari 30 perusahaan manufaktur terbesar di Amerika Serikat. Biasanya investor dan trader melihat indeks Dow Jones sebagai indikator murni dari pasar saham.

  1. Nasdaq Composite

Nasdaq merupakan indeks yang terdiri dari 3000 perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi.

  1. MSCI World

MSCI World merupakan indeks yang terdiri dari perusahaan-perusahaan besar yang terdapat dari 23 negara berkembang.

  1. NIKKEI 225

NIKKEI 225 ( merupakan indeks yang berasal dari Jepang pada bursa efek Tokyo (Tokyo Stock Exchange).

  1. Hang Seng

Hang Seng merupakan indeks yang tersusun dari 60 perusahaan terbesar dan paling berpengaruh pada bursa efek Hong Kong (Hong Kong Stock Exchange). Memiliki pergerakan harga yang cepat, dinamis dan memiliki 65% kapitalisasi pasar di bursa efek Hong Kong.

  1. KOSPI

KOSPI (Korea Composite Stock Prices Indexes) merupakan indeks yang mencerminkan pergerakan pada bursa efek korea selatan. Terdiri dari 200 perusahaan, indeks KOSPI setidaknya merepresentasikan 70% kapitalisasi pasar di Korea selatan.

TRADING INDEKS SAHAM

Secara teknis, kita tidak bisa melakukan transaksi baik membeli ataupun menjual suatu indeks. Hal ini disebabkan karena indeks sendiri merupakan sebuah metode hitungan matematika dari nilai rata-rata saham. Namun, jika tertarik ingin melakukan trading atau investasi berdasarkan pergerakan indeks dapat melakukan transaksi pada reksadana.

REKSADANA

Reksadana (index fund) merupakan suatu produk finansial yang mengacu dari pergerakan nilai suatu indeks. Reksadana dikelola oleh perusahaan pengelola dana, di mana tujuan pengelolaan dana tersebut adalah menyesuaikan dengan pergerakan dari indeks yang dijadikan sebagai acuan. Sebagai instrumen finansial, reksadana juga memiliki resiko sebagai baik untuk trading maupun untuk investasi.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REKSA DANA

Ada beberapa keuntungan saat melakukan transaksi pada reksadana. Pertama yaitu modal yang digunakan bisa lebih rendah dibandingkan dengan transaksi pada saham atau mata uang asing (forex). Selain itu, resiko pada reksadana jauh lebih kecil. Hal ini disebabkan pengelola dana bertugas untuk menjaga agar portofolio reksadana tetap sesuai dengan indeks acuan. Adapun kekurangan reksadana yaitu tetap memiliki resiko apabila indeks mengalami penurunan nilai. Selain itu keuntungan yang didapat tidak bisa lebih banyak dibandingkan dengan pengelolaan modal secara aktif.

Itulah informasi seputar indeks saham dan reksadana. Secara teknis, indeks saham merupakan hitungan matematika dari nilai rata-rata beberapa saham. Bila ingin bertransaksi berdasarkan nilai indeks saham, transaksi dapat dilakukan dengan menggunakan reksadana yang mengacu pada pergerakan harga indeks saham.